您的当前位置:首页 > 探索 > Jokowi Minta Kemendag Atur Perdagangan Tanaman Kratom 正文
时间:2025-06-06 11:58:19 来源:网络整理 编辑:探索
JAKARTA,DISWAY.ID- Presiden Jokowi memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di quickq官网入口网页版
JAKARTA,quickq官网入口网页版 DISWAY.ID- Presiden Jokowi memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024 guna membahas tanaman kratom.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan dalam rapat tersebut, Jokowi memerintahkan agar Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuat aturan standarisasi perdagangan tanaman kratom.
BACA JUGA:Jokowi Perintahkan BRIN hingga BPOM Riset Keamanan Tanaman Kratom
"(Jokowi minta) Kemendag atur tata niaganya untuk bentuk suatu standardisasi sehingga tak ada lagi kratom produk Indonesia yang kandung bakteri ecoli, salmonella, logam berat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2024.
Moeldoko menyebut hal tersebut perlu diberlakukan agar eksportir kratom bisa dikendalikan sebab harus mendaftar ke Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA:Menkumham Respons Soal Grasi 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditolak Presiden Jokowi
"Sehingga semua akan bisa ekspor dan terjaga dengan baik kualitasnya," ungkapnya.
Dia menyampaikan saat ini banyak daun kratom Indonesia yang ditolak oleh eksportir karena mengandung bakteri-bakteri berbahaya. Oleh sebab itu, Moeldoko menekankan pentingnya pengaturan perdagangan tanaman kratom.
"Karena sudah ada eksportir kita di-reject barangnya. Kenapa terjadi? Karena belum diatur tata niaganya dengan baik," ujarnya.
BACA JUGA:Jokowi Tinjau Pompanisasi di Jawa Tengah Jelang 124 Hari Pemerintahannya Berakhir
Bukan Narkotika
Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak mengkategorikan daun kratom ke dalam golongan narkotika.
"Kalau dari Kemenkes itu mengkategorikan tidak dalam kategori narkotika," kata Moeldoko usai rapat internal membahas kratom di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024.
BACA JUGA:Jokowi Bantah Wacana Keluarga Korban Judi Online Dapat Bansos
Moeldoko mengatakan Jokowi telah menginstruksikan agar Kratom diteliti. Sebab, kata dia, Kratom telah beredar di masyarakat.
"Tadi dikatakan Menkes, ada satu unsur obat-obatan cancer. Ada untuk obat antinyeri, ini hal positif yang harus diangkat, ucap Moeldoko.
BACA JUGA:Jelang 125 Hari Terakhir Pemerintahan Jokowi, Penataan Kawasan Kampung Nelayan Semarang Sudah 85 Persen
Moeldoko mengatakan kratom pun saat ini sudah dikonsumsi oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Hal itu sudah menjadi tradisi sejak lama.
"Secara tradisional barang ini dikonsumsi masyarakat Kalbar secara tradisi sudah lama digunakan. Dampak positifnya, kata mereka, dampak sosialnya jadi kekuatan sumber energi. Apa ada ketergantungannya? Rendah ketergantungannya, kan nanti baru kecanduan itu cukup rendah," ujarnya.
BACA JUGA:Jelang 127 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kekeringan dan Gelombang Panas
Oleh karena itu, ia mengatakan tak perlu ada perpres ataupun keppres untuk menunjukkan legalitas kratom.
"Saya pikir tak perlu. Semuanya nanti kita tunggu dari riset lanjutan kalau itu memang tak berbahaya dan dalam jumlah besar. Sama saja kopi juga, kalau dalam jumlah besar, bisa repot. Rokok juga gitu, tembakau juga gitu. Ya kita masukkan dalam tahap yang proporsional," ujarnya.
7 Barang Ini Tak Boleh Disimpan di Atas Kulkas, Apa Saja?2025-06-06 11:54
Langit Musik dan RCTI Kembali Gelar Indonesian Music Awards 2024, Diramaikan Musisi Top Tanah Air2025-06-06 11:42
BYD Indonesia Angkat Bicara soal 20 Diler BYD Bangkrut2025-06-06 11:33
VIDEO: Demam Shogun, Turis Ramai2025-06-06 10:45
Alasan KPK Cekal Febri Diansyah Cs ke Luar Negeri: Ganggu Penyidikan Kasus Syahrul Yasin Limpo2025-06-06 10:11
IHSG Siang Ini Terapresiasi 0,47% ke 7.077, Saham Emiten Tambang ANTM Jadi Buruan Investor2025-06-06 10:07
Ini 6 Kombinasi Makanan yang Bisa Usir Perut Buncit2025-06-06 09:58
Siapa yang Pertama Kali Mengadakan Peringatan Maulid Nabi?2025-06-06 09:45
Wiranto: Densus Tipikor Sementara Ditunda, Presiden Masih Pikir2025-06-06 09:30
Siapa yang Pertama Kali Mengadakan Peringatan Maulid Nabi?2025-06-06 09:14
Lebih Berisiko, Dokter Sebut Filler Tak Biasa Diberikan pada Payudara2025-06-06 11:58
Siapa yang Pertama Kali Mengadakan Peringatan Maulid Nabi?2025-06-06 11:48
SSCP dari Uni Eropa dan ChildFund Resmi Ditutup, Sukses Beri Dampak bagi 350.000 Orang di Lampung2025-06-06 11:37
Berapa Uang Tip yang Pantas untuk Staf Hotel?2025-06-06 11:36
Aksi Reuni dan Munajat Kubro PA 212 di Monas Hasilkan Tiga Tuntutan, Ini Isinya2025-06-06 11:29
Sustainable Beauty Tak Sekadar Daur Ulang Kemasan Skincare2025-06-06 10:42
Wow! KPK Taksir Potensi Kerugian Negara Pengadaan Komputer dan Laptop di PT INTI Capai Rp120 Miliar2025-06-06 10:34
Ini Kata Abdul Mu’ti tentang Wajib Belajar 13 Tahun yang Bakal Mulai Diterapkan 20252025-06-06 10:33
Rampung Diperiksa, Bima Prawira Jelaskan Hasil Pemeriksaan2025-06-06 10:30
5 Camilan Terbaik saat Tubuh Merasa Loyo Gara2025-06-06 09:43