Tak Terima Disebut Gagal dan Merusak Lingkungan, TKN: Program Food Estate Mulai Tunjukkan Hasil
JAKARTA,quickq登录不了 DISWAY.ID - TimKampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membantah tuduhan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 03 Mahfud MD yang menyebut program lumbung pangan nasional atau food estate gagal dan merusak lingkungan.
Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono saat konferensi pers di Media Center TKN, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 22 Januari 2024.
Dia menambahkan, dalam mewujudkan lumbung pangan nasional di atas lahan mencapai ribuan hektare bukan lah perkara yang mudah, justru membutuhkan proses yang panjang hingga hasilnya bisa dinikmati oleh banyak pihak.
BACA JUGA:Kunjungi Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Prabowo: Saya dapat Banyak Wejangan soal Masa Depan dan Teknologi
"Mewujudkan lumbung pangan ini bukan proses yang instan, bukan sehari dua hari, sebulan, setahun, direncanakan lalu membuahkan hasil. Tetapi butuh proses panjang," ujar Budisatrio kepada media.
Lebih lanjut, berdasarkan evaluasi dan pengawasan yang dilakukan Komisi IV DPR RI, kata Budisatrio, program lumbung pangan nasional di wilayah Sumatera Utara dengan fokus tanaman produk holtikultura seperti bawang dan kentang justru sudah membuahkan hasil.
Tidak hanya itu, Budisatrio juga menyebutkan lahan di kawasan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, juga ditanami jagung dan singkong dengan produktivitas lahan yang sangat baik.
"Lahan di Kabupaten Gunung Mas yang sering menjadi sorotan berbagai pihak, per hari ini sudah tertanam dan akan panen 8 hektare jagung dan 5 hektare singkong. Dengan produktivitas singkong mencapai 20 ton per hektate dan jagung 6 ton per hektare," kata Budi.
BACA JUGA:Miliki Perhatian Lebih Terhadap Pangan, TKN: Bukti Prabowo Paham Soal Strategis
"Proses ini memang memakan waktu, perlu dievaluasi kondisi tanah di Gunug Mas. Setelah dilakukan evaluasi baru ditemukan formula tepat, tanaman apa yang bisa mengisi lahan di Gunung Mas," imbuh dia.
Kemudian, Budisatrio juga membantah framing yang menyebut proyek lumbung pangan nasional di Kabupaten Gunung Mas merusak lingkungan.
Dia pun menjelaskan bahwa di lapangan sendiri, lahan yang digunakan untuk food estate adalah lahan eks area hutan produksi yang tidak produktif.
Mayoritas lahannya kering, semak belukar, pohon yang tumbuh berdiameter kecil dan minim vegetasi yang nilai ekonominya rendah.
"Kalau dibilang area ini ada nilai biodiversitas tinggi itu tidak benar. Karena kawasan lumbung pangan yang ijinnya diberikan KLHK ini dikelilingi area hutan tanaman industri dan sawit," ucap Budisatrio.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- ·Apa, Masih Ada Corona Anies Bakal Buka Sekolah???
- ·美国比较好的艺术学院有哪些?
- ·Ganjar Ungkap Rencana Politik, Gunakan 'Nano Strategi'
- ·多摩美术大学专业介绍
- ·Menko PMK : Mudik Lebaran 2023 Berjalan Lancar, Terima Kasih Kapolri dan Menhub
- ·多摩美术大学本科留学指南!
- ·Walah! KPK Endus Kasus Korupsi di Kementan RI, Sejumlah Nama Pejabat Dikantongi, Siapa Saja?
- ·美国比较好的艺术学院有哪些?
- ·15 Tempat Terbaik di Dunia untuk Dikunjungi Saat Natal Tahun Ini
- ·Mendag Dorong Selandia Baru Perluas Akses Pasar Bagi Produk UMKM RI
- ·Cara ke Monas Naik TransJakarta, MRT, dan LRT
- ·Viral Hotel di Jepang Pakai Nama Bali dan Desain Khas Pulau Dewata
- ·东京艺术大学有摄影专业吗?
- ·Adik dan Orang Tua Dito Mahendra Penuhi Panggilan Bareskrim, Diperiksa Terkait Senpi Ilegal
- ·Harga Emas Terus Menguat, Analis: Bisa Capai USD3.400 Pekan Ini
- ·20 Jalan Tercantik di Dunia versi Conde Nast Traveler
- ·ABM Investama Berinovasi, Anak Usahanya Sukses Raih Penghargaan di Asia
- ·Termohon Tidak Hadir, Sidang Pra Peradilan Archi Bela Ditunda
- ·PKB Lepas Ribuan Pemudik, Cak Imin Minta Doa Menang Pemilu 2024
- ·Alasan Kenapa Lubang Kecil di Jendela Pesawat Penting buat Keselamatan