Pemkab Manggarai Barat: Jangan Ujug
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo(TNK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) buka suara.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengajak semua pihak duduk bersama membahas rencana penutupan Taman Nasional Komodo pada pertengahan tahun depan. Hal itu agar tidak berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
"Kita perlu duduk bersama kapan waktu yang tepat, diskusi panjang, jangan 'ujug-ujug' beritanya ditutup, sangat mempengaruhi," ujar Yulianus Weng, seperti dilansir Antara, Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah daerah sepakat ada pelestarian, oke sepakat, tapi paling tidak harus dengan kajian ilmiah, mungkin dasar utama," tegasnya.
Dia berpendapat, publik secara luas perlu dijelaskan alasan penutupan sementara kawasan Taman Nasional Komodo, yang berada di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
Warga Pulau Komodo yang juga penjual souvenir di Loh Liang, Jamain mengaku setuju dengan penutupan sementara kawasan Taman Nasional Komodo demi konservasi dan kelestarian alam.
Namun, dia meminta pemerintah pusat mengundang masyarakat di kawasan TN Komodo untuk duduk bersama berdiskusi, sehingga kebijakan penutupan itu tidak berdampak pada penghasilan warga yang bergantung pada wisata kawasan tersebut.
"Kami sepakat dengan konservasi, tapi kami cari nafkah di sini dan kami ada tunggakan pinjaman di bank," ucap Jamain.
Dia menilai, dengan duduk bersama, pemerintah dan masyarakat bisa melahirkan kebijakan yang tepat demi konservasi kawasan Taman Nasional Komodo dan warga yang terdampak.
"Walaupun jadi atau tidak jadi tapi isu sudah ke luar negeri nanti tidak ada yang datang, jadi penting duduk sama-sama dulu," kata Jamain.
Sebelumnya, Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga menyebut rencana penutupan Taman Nasional Komodo pada pertengahan 2025 dengan alasan pemulihan ekosistem akibat aktivitas wisata.
Hendrikus menerangkan bahwa perairan TN Komodo cukup mengalami tekanan akibat aktivitas wisata, di mana terdapat kerusakan akibat kegiatan wisata seperti kapal wisata yang membuang jangkar tidak pada tempatnya, aktivitas diving, sampah, hingga limbah kapal wisata.
Dia menambahkan terdapat wacana sistem buka tutup kawasan TN Komodo yakni dengan pengaturan jadwal kunjungan wisatawan, dan penutupan secara berkala melalui kajian ilmiah yang komprehensif oleh Balai TNK yang melibatkan sejumlah pakar seperti pakar lingkungan, pariwisata, ekonomi, sosial dan budaya.
(wiw)(责任编辑:热点)
Mau Dilantik jadi Walikota, Rahmat Effendi Sudah Bikin Susah Warga Bekasi
Apa Itu Bulan Suro dalam Islam?
Susno Duadji Beberkan Tiga PR Besar Pemerintah untuk Tuntaskan Masalah Pejabat Berekening Gendut
FOTO:Kisah Pembersih Kaca Gedung Pencakar Langit yang Takut Ketinggian
6 Cara Gampang Bikin Wanita Mood Buat Bercinta, Pria Sudah Tahu?
- Gua Tapak Raja, Tempat Healing Terjangkau jika Sudah Pindah ke IKN
- Tuduhan Korupsi Tak Terbukti, BAZNAS Jabar Nyatakan Tidak Ada Kriminalisasi pada Whistleblower
- Redefinisi Couture Radikal oleh Demna untuk Balenciaga
- FOTO: Kain Endek, Warisan Budaya Pulau Dewata yang Mendunia
- Soemitro Economic Forum: Terciptanya Negara Berkeadilan melalui Swasembada Pangan dan Energi
- Gaya Sederhana Selvi Ananda, Tapi Sebenarnya Serba Prada
- VIDEO: Perjalanan Barbie dari Tahun ke Tahun Dipamerkan di London
- FOTO: Berburu Cantik Rona Ungu di Ladang Lavender Prancis
-
Sakit, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Dibantarkan di RSPAD Gatot Subroto
JAKARTA, DISWAY.ID--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pembantaran tahanan terdadap eks Me ...[详细]
-
Kao Indonesia Pasang PLTS 6,53 MWp, Jadi Solar Power Terbesar di Grup Kao Asia
Warta Ekonomi, Surabaya - Kao Indonesia, sebagai perusahaan consumer goodsyang telah hadir di Indone ...[详细]
-
NYALANG: Air Mata Berbalut Doa
Jakarta, CNN Indonesia-- Karya foto hasil kurasi redaksi CNN Indonesia terkait de ...[详细]
-
Macron Saat Bertemu Prabowo: Persahabatan Indonesia dan Prancis Bukan Sekadar Kata
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia ...[详细]
-
Dianggap Menghambat Penyidikan Jadi Alasan Siskaeee Ditahan
JAKARTA, DISWAY.ID -Dianggap menghambat penyidikan menjadi alasan ditahannya Siskaeee oleh Direktora ...[详细]
-
Emiten Tambang Low Tuck Kwong (MYOH) Sebar Dividen USD8 Juta, Telisik Jadwalnya!
Warta Ekonomi, Jakarta - Emiten tambang milik taipan Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk (MYOH) ...[详细]
-
Pabrik API Rp650 M Dibangun di Cikarang, Indonesia Kurangi Ketergantungan Impor Obat
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri farmasi nasional mencatat tonggak penting dengan dimulainya pemban ...[详细]
-
Lebaran 2024, Mendagri Minta Masyarakat Move On dari Perhelatan Pemilu
JAKARTA, DISWAY.ID -Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta kepada masyarakat untuk ...[详细]
-
Handphone yang Dipakai Pengancam Penembakan Anies Baswedan Disita Polisi
JAKARTA, DISWAY.ID--Pemilik akun TikTok @calonistri71600 ditangkap usai diduga melakukan ancaman kep ...[详细]
-
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dianggap plin-plan de ...[详细]
Ke Mana Perginya Bangkai Pesawat yang Sudah Tidak Terpakai?
MUTU International Targetkan Pendapatan Rp1,5 Triliun pada 2025
- Turbulensi Singapore Airlines, Aturan Sabuk Pengaman Akan Diperketat
- Pangkoarmada III Sebut Bentrokan TNI AL dengan Brimob dapat Diredam
- Nilai China Lakukan Kesalahan Besar, Trump Bakal Turun Langsung dalam Negosiasi Tarif AS
- Kemenekraf Hadirkan Paket Spesial Kolaborasi Industri Gim dan Kuliner
- Terungkap! Pelaku Pengancaman terhadap Anies Baswedan Baru Lulus SMA
- Lebaran 2024, Mendagri Minta Masyarakat Move On dari Perhelatan Pemilu
- Lawan Efek Kebijakan Trump, Uni Eropa Bakal Rilis Aturan Baru untuk Aluminium dan Baja