会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini!

Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini

时间:2025-05-18 22:05:27 来源:quickq加速器下载网址 作者:焦点 阅读:221次

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta,quickq苹果版安装包百度云 Syafrin Liputo menyebut, terjadinya penurunan peserta arus balik ke Jakarta pada masa mudik lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Dibandingkan tahun lalu, jumlahnya menurun sebanyak 22 persen.

Syafrin mengatakan, puncak arus balik terjadi pada Sabtu, 5 April 2025. Meski demikian, jumlah pengembalian pemudik ke Jakarta tercatat lebih rendah dibandingkan tahun 2024.

Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini

Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini

"Pada puncak arus balik demikian pada 5 April kemarin, kami bandingkan dengan puncak tahun 2024 itu puncaknya turun 22 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Syafrin dalam konferensi pers di Jakarta Timur, Senin (7/4/2025).

Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini

Syafrin menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kebijakan bekerja dari mana saja alias Work from Anywhere (WFA) yang memberikan fleksibilitas waktu kepada masyarakat untuk kembali ke Jakarta. Dengan adanya WFA, warga dapat memilih waktu yang tepat untuk kembali, sehingga mengurangi kepadatan arus balik pada satu hari tertentu.

Dibandingkan Tahun Lalu, Arus Balik ke Jakarta Turun 22 Persen Karena Ini

Baca Juga:Pemprov DKI Siapkan 229 Unit Bus untuk Arus Balik Lebaran 2025

"Artinya masyarakat tidak ada puncak balik ekstrem. Mereka memilih waktu, ada waktu tanggal 8 libur mundur, jadi hari ini tanggal 7 baliknya," ucap Syafrin.

Lebih lanjut, Syafrin menyebut bahwa tujuan pemerintah dengan kebijakan WFA adalah untuk mendistribusikan kepulangan pemudik secara merata, sehingga tidak ada lonjakan ekstrem pada layanan angkutan Lebaran tahun ini.

Selain arus balik, arus mudik tahun ini juga tercatat mengalami penurunan, meski hanya sebesar 0,4 persen. Penurunan ini juga berkat kebijakan WFA yang membuat perjalanan mudik lebih tersebar.

"Seperti tanggal 28 Maret itu puncak mudik terjadi dari sisi penumpang. Terjadi penurunan dibandingkan tahun 2024, ada penurunan 0,4 persen artinya tidak ada puncak ekstrem di sana," kata Syafrin.

"Karena sudah terdistribusi sejak 22, 23 Maret sudah bisa mudik karena 24 sudah bisa Work From Anywhere," tambahnya memungkasi.

Baca Juga:Bikin Dermaga Baru Mulai 2027, Pemprov DKI Bakal Alihkan Pelabuhan Kapal Wisata ke PIK

Puncak Arus Balik di 5 April

Sebelumnya Selanjutnya
  • 1
  • 2

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Pemerintah Cari Cara Agar Para Preman Tak Meresahkan, Istana: Mereka Juga Anak
  • Arus Balik Libur Waisak Tembus 196 Ribu Kendaraan, Jalur Timur Paling Padat
  • Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
  • Penjelasan Menkes soal Risiko Kematian Pemilik Ukuran Celana 33
  • 10 Minuman Pembakar Lemak Perut, Hempas Buncit Jadi Rata
  • Prabowo Ajak Umat Islam Bersatu untuk Perdamaian: Jangan Jadi Bangsa Kacung!
  • Musim Ditutup! PLN Mobile Proliga 2025 Jadi Ajang Bersinarnya Talenta Muda Tanah Air
  • Anindya Bakrie Soal Kasus Pemalakan Kadin Cilegon: Kami Hormati Proses Hukumnya
推荐内容
  • Kado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
  • Soroti Bank Emas di Indonesia, Menko Airlangga: Bantu Kemandirian Industri
  • Anindya Bakrie Soal Kasus Pemalakan Kadin Cilegon: Kami Hormati Proses Hukumnya
  • Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei: Sejarah hingga Jejak Awal Organisasi Boedi Oetomo!
  • FOTO: Menengok Hamparan Kembang Bawang di Bangladesh
  • #KurbanSengaruhItu Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Berkurban ke Pelosok Negeri