Rokok Kini Dilarang di Kota Milan, Wisatawan Diminta Patuh
Wisatawan yang berkunjung ke Kota Milan, Italia, mungkin harus mulai beradaptasi, terutama bagi perokok. Ada perubahan aturan, karena kini rokok sudah tidak populer lagi di salah ibu kota mode terbesar di dunia tersebut.
Dewan Kota Milan mengesahkan Peraturan Kualitas Udara pada tahun 2020 yang mulai berlaku pada hari Rabu, 8 Januari 2025.
"Larangan merokok di kota akan diperluas ke semua area luar ruangan publik atau yang digunakan publik, termasuk jalan dan jalur, kecuali area terisolasi yang memungkinkan untuk menjaga jarak 10 meter dari orang lain," demikian pernyataan siaran pers Pemerintah Kota Milan, seperti dilansir Foxnews.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Perilaku individu dapat membuat perbedaan dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas udara di kota kita, jadi, sebagai seorang perokok, saya akan menjadi orang pertama yang mengubah kebiasaan saya," ucap Grandi.
"Saya sadar bahwa menegakkan tindakan ini tidak akan mudah atau langsung, tetapi saya juga yakin bahwa ini akan menjadi alat untuk memulai perubahan budaya yang nyata," sambungnya.
Menurut CDC, diperkirakan 11,6% orang Amerika Serikat saat ini merokok, sementara menurut Eurostat, diperkirakan 16,5% orang Italia merokok.
"Itulah sebabnya kami mengandalkan kolaborasi semua orang., kami berharap bahwa seluruh komunitas ilmiah, yang berbagi ketentuan ini, dapat berkontribusi dan membantu kami dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai bahaya merokok," ujar Grandi.
Larangan ini muncul karena kota tersebut akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Kendo Dunia bulan Juli 2025 dan Olimpiade Musim Dingin tahun 2026.
"Lebih dari 3.500 atlet dari 93 negara akan bertanding untuk memperebutkan 195 medali dalam 16 cabang Olimpiade dan enam cabang Paralimpiade dengan pemandangan alam Italia yang indah sebagai latar belakangnya," demikian bunyi situs web Milano Cortina 2026.
Milan mencapai tahun terbaiknya pada 2024 untuk pariwisata dengan sekitar 8,5 juta kedatangan di kota tersebut dan lebih dari 11,5 juta di wilayah perkotaan, menurut situs web kota tersebut.
(wiw)(责任编辑:娱乐)
- ·Saham Emiten Sukanto Tanoto (INRU) Terbebas dari Suspensi, Begini Kinerjanya
- ·Tips untuk Penumpang Saat Naik Pesawat: Pakai Baju Warna Merah
- ·Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Batuk karena Alergi dan Asma
- ·Kemnaker Tegaskan Pekerjaan Layak adalah Hak Asasi Manusia
- ·FOTO: Festival 2.500 Patung Panda di Hong Kong, Rayakan Populasi Panda
- ·W3RL Bentuk Nyata Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Indonesia Emas
- ·5 Teh Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Jadi Alternatif Air Putih
- ·Kadin Apresiasi Kapolda Banten Terkait Penegakan Hukum Premanisme dalam Dunia Usaha
- ·Ahmad Dhani: Saya Ngga Boleh Bicara, Mungkin Saya Berbahaya
- ·Panduan Pelaksanaan Waisak dan Pelepasan 2.569 Lampion di Borobudur
- ·BSI akan Lepas dari Bank Mandiri? Ini Kata Erick Thohir
- ·Sepakat Akhiri Konflik, PWI Gelar Kongres Persatuan Agustus 2025
- ·Ditetapkan Sebagai Tersangka TPPU, Aset Zarof Ricar akan Diblokir!
- ·Presiden Prabowo Temui Bill Gates Pagi Ini, Pantau Penyaluran Program MBG
- ·Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
- ·IPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau Alternatif
- ·Menginap di Kota Liverpool, Turis Kini Harus Bayar Pajak Rp44 Ribu
- ·Judol Makin Menjamur, Komdigi Ungkap Penyebabnya
- ·Gelar Tes Massal, 14 Warga Kebon Melati, Tanah Abang Dinyatakan Reaktif
- ·NYALANG: Sore Temaram di Ufuk Harapan